Langkah Tepat Menyusun jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Dalam Akuntansi perusahaan dagang ketika terjadi transaksi keuangan dalam operasional usahanya maka akan dilakukan penjurnalan, penjurnalan yang dimaksud disini adalah pencatatan bukti transaksi yang dimiliki perusahaan karena telah melakukan transaksi keuangan kedalam sebuah jurnal khusus.

Dalam akuntansi kita akan mengenal beberapa jenis jurnal khusus, mulai dari jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal khusus pengeluaran kas. Ketiga jenis jurnal khusus telah dibahas dengan tuntas dalam artikel bloh akuntansidagang.blospot.com sekarang dalam artikel yang anda baca ini akan membahas tentang jurnal khusus pengeluaran kas, lebih spesifiknya langkah menyusun jurnal khusus pengeluaran kas

Sebelum kita memahami langkah dalam menyususn jurnal khusus pengeluaran kas, maka perlu dimengerti dahulu bahwa jurnal pengeluaran kas ini adalah salah satu dari jenis jurnal khusus yang hanya berguna untuk mencatat transaksi keuangan yang menyebabkan saldo dari kas perusahaan menjadi berkurang.

Apa sajakah jenis transaksi yang menyebabkan saldo kas menjadi berkurang? Diantara transaksi keuangan yang menyebabkan saldo kas berkurang adalah transaksi pembelian barang dagangan secara tunai, retur penjualan (jika saat penjualan dilakukan dengan tunai), pelunasan hutang, pembelian selain barang dagangan yang dilakukan secara tunai, pembayaran beban.

Setelah kita mengetahui bahwasanya jurnal khusus pengeluaran kas, hanya untuk mencatat semua transaksi yang dapat mengurangi saldo kas, maka kita dapat memahami bahwa untuk menyusun jurnal pengeluaran kas pasti posisi disebelah kredit adalah akun kas dan posisi disebelah debit adalah segala akun yang menjadi alasan saldo kas berkurang seperti, akun pembelian, akun hutang dan segala akun dalam kolom serba-serbi antara lain retur penjualan, beban-beban dll.

Untuk dapat menyusun jurnal pengeluaran kas dengan baik dan benar maka sebaiknya kita harus mengetahui dahulu format dari jurnal khusus pengeluaran kas yang sebenarnya, setalah kita tahu maka untuk membuat jurnal pengeluaran kas akan menjadi lebih mudah, yaitu dengan mencatat semua transaksi yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang mengakibatkan saldo kas berkurang kedalam format jurnal pengeluaran kas sesuai saldo dari masing-masing akun berdasarkan bukti transaksinya, dan diakhir periodik kita menjumlahkan semua saldo akun diposisi debit dan semua saldo akun diposisi kredit, salah satu indikator jurnal khusus pengeluaran kas yang kita buat telah benar adalah total saldo diposisi debit akan sama dengan total saldo diposisi kredit. Untuk membuat anda semakin paham mengenai proses membuat jurnal pengeluaran kas, maka simaklah contoh soal dan pembahasannya berikut ini:



Contoh Soal dalam menyusun Jurnal khusus pengeluaran kas

Diketahui bahwa dalam bulan Juni 2015 telah terjadi beberapa transaksi pengeluaran kas dalam UD Rahmat dengan data sebagai berikut:

Tanggal 7 Juni 2015 telah dilakukan pembelian barang dagang Kepada toko janoko dengan tunai senilai Rp 1.451.000
Tanggal 14 Juni 2015 Telah diterima kembali beberapa barang dagang karena rusak yang sudah terjual dengan tunai pada toko ijo pada tanggal 5 Juni 2015 senilai Rp 311.000
Tanggal 16 Juni 2015 dilakukan pembayaran hutang pada CV Budiasih  Rp 1.710.000
Tanggal 20 Juni 2015 Telah dilakukan pembelian perlengkapan kantor dengan tunai pada toko penamas senilai Rp 221.000
Tanggal 30 Juni 2015 dilakukan pembayaran gaji karyawan senilai Rp 1.310.000

Analisis Pembahasan penyusunan Jurnal khusus Pengeluaran Kas

Berdasarkan data yang diketahui dalam UD Rahmat, maka telah terjadi beberapa transaksi yang harus dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas, karena transaksi-transaksi tersebut memang mengakibatkan saldo kas UD Rahmat berkurang jumlahnya. Dengan mencatat bukti transaksi keuangan sesuai data transaksi UD Rahmat diatas kedalam jurnal pengelauaran kas, maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

Cara menyusun jurnal khusus pengeluaran kas dalam akuntansi perusahaan dagang

Tanggal 7 Juni adalah transaksi pembelian Barang dagang tunai, saat terjadi transaksi ini maka saldo kas akan berkurang jumlahnya karena digunakan untuk membeli barang dagangan sehingga dalam jurnal khusus pengeluaran kas posisi kas ada disebelah kredit dengan saldo sebesar yang dikeluarkan yaitu Rp 1.451.000, sebaliknya saat terjadi transaksi pembelian maka saldo pembelian akan bertambah sehingga ditempatkan diposisi debit dengan jumlah yang sama yaitu Rp 1.451.000

Transaksi tanggal 14 Juni adalah transaksi terjadinya retur penjualan, retur penjualan adalah penerimaan kembali barang dagang yang telah terjual kepada pelanggan karena beberapa sebab diantaranya adalah kerusakan barang tersebut atau cacat, akibat adanya transaksi ini maka UD rahmat harus mengeluarkan kas dan diberikan kepada toko ijo senilai barang yang diterimanya tersebut, sehingga jelaslah bahwa posisi kas ada diposisi kredit (karena saldonya telah berkurang) dan retur penjualan ada diposisi debit dengan jumlah Rp 311.000.

Tanggal 16 Juni adalah transaksi pembayaran hutang atau pelunasan hutang, akibat transaksi in9i maka UD rahmat mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar hutanya sehingga jelaslah bahwa saldo kas mengalami pengurangan ssehingga posisi kas ada dikredit dengan jumlah sesuai uang yang dikeluarkan untuk membayar hutang tersebut, sebaliknya karena hutang telah dibayar maka hutangnya menjadi berkurang sehingga posisi hutang ada di debit dengan jumlah sebesar hutang yang dibayarkan yaitu Rp 1.710.000.

Tanggal 20 adalah transaksi pembelian perlengkapan secara tunai, akibat dari transaksi ini maka jelas saldo kas berkurang karena digunakan untuk membayar pembelian perlengkapan sehingga dicatat dalam jurnal khusus pengeluaran kas pada posisi kredit dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk membeli perlengkapan tersebut, sebaliknya akun perlengkapan mengalami penambahan karena telah dilakukan pembelian sehingga posisi perlengkapan ada di debit dengan jumlah sesuai nilai perlengkapan tersebut.

Tanggal 30 adalah transaksi pembayaran beban. Segala transaksi pembayaran beban adalah transaksi yang mengurangi saldo kas termasuk transaksi pembayaran beban gaji, akibat dari transaksi pembayaran gaji maka akun kas dicatat pada posisi kredit dan beban gaji pada posisi debit sebesar nilai uang yang dikeluarkan untuk membayar gaji, dalam Data UD Rahmat di atas adalah Rp 1.310.000

Demikianlah Pemaparan yang dapat disampaikan mengenai Cara menyusun jurnal khusus pengeluaran kas, semoga setelah anda menyimak dengan baik artikel sederhana ini anda dapat memahami cara menyusun jurnal khusus pengeluaran kas dengan benar.

0 komentar:

Post a Comment